Rabu, 21 Juli 2010

TERNYATA MATAHARI MENGELILINGI BUMI ( GEOSENTRIS )

Oleh : Ust. Abu Juwairiyah Robiyanto Ibrahim As-Salafy Al-Atsari

Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rahman Batudaa

Muqoddimah

Ada ungkapan penyair arab :

كم من عائب قولا صحيحا # وأفاته من الفهم السقيم

Berapa banyak orang yang mencela perkataan yang benar disebabkan karena pemahaman yang keliru”

الإنسان عدو لما جهل به

Manusia itu memusuhi yang dia tidak ketahui”


Berdasarkan syair di atas, maka penulis akan memaparkan tentang “matahari mengelilingi bumi”. Adapun alasan penulis memilih judul ini adalah sebagai berikut:

  1. Membuktikan kekuasaan Allah SWT

Allah SWT berfirman :

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” ( QS. Al-Baqarah :147 )


  1. Membuktikan kebenaran Al-Qur’an dan Sunnah

Allah SWT berfirman :

أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلافًا كَثِيرا

"Maka apakah mereka tidak mempelajari Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya”. ( QS. An-Nisa’ :82 )


أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?” ( QS. Muhammad :24 )


Di dalam hadits Rasulullah :

َقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنْ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابُ اللَّه

Sungguh aku tinggalkan kepada kalian, kalian tidak tersesat selamanya apabila berpegang teguh dengan Al-Qur’an” ( HR. Muslim : 2137 )


  1. Memberikan pemahaman bahwa matahari mengelilingi bumi ( bukan sebaliknya )

Sebagai seorang Muslim hendaklah berkata sesuai yang diketahuinya. Karena berkata sesuatu tanpa ilmu itu merupakan sikap mendustakan atas nama Allah.

Allah SWT berfirman :

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” ( QS. Al-Isra’ : 36 )


وَلا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلَالٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لا يُفْلِحُونَ

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.” ( QS. An-Nahl : 116 )


Oleh sebab itu, agar tidak berkata tanpa ilmu, maka penulis akan mengetengahkan tentang “Matahari mengelilingi bumi” sebagai obat dari ketidaktahuan di dalam masalah ini, dan tidak termasuk Muqollid ( orang yang mengikuti sesuatu tanpa ilmu ) dan menjadi muttabi’ ( orang yang mengikuti sesuatu dengan ilmu ).





Pembahasan


Di dalam pembahasan ini terdapat dua point yang penting untuk pembahasan matahari mengelilingi bumi, yaitu :


  1. Bumi tidak bergerak


Sebelum membahas matahari mengelilingi bumi, maka kami akan memaparkan bahwa bumi tidak bergerak.


    1. Dalil pertama, Allah SWT berfirman :

إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ أَنْ تَزُولَا وَلَئِنْ زَالَتَا إِنْ أَمْسَكَهُمَا مِنْ أَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun” ( QS. Fathir : 41 )


Berkata Imam Malik :


Langit ( termasuk bumi )tidak berputar”1


Dari dalil di atas terlihat jelas bahwa Allah menahan bumi dan langit sehingga tidak bergerak.


    1. Dalil Kedua, Allah SWT berfirman :

وَأَلْقَى فِي الأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَأَنْهَارًا وَسُبُلًا لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak guncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk” ( QS. An-Nahl : 15 )






Berkata Imam Al-Baghowi :

Agar tidak berguncang bersama kamu yaitu tidak bergerak dan tidak miring”2


Ayat ini menjelaskan tentang hikmah diciptakannya gunung-gunung, dan menjelaskan Allah menjaga agar bumi tidak guncang ( bergerak ).


    1. Dalil ketiga, Allah SWT berfirman :

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ

Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.”( QS. Luqman : 10 )


Berkata Imam At-Thobari :

أَنْ لاَ تَضْطَرِبَ بكم، ولا تتحرّك يمنة ولا يسرة، ولكن تستقرّ بكم

Tidak bergoncang bersama kalian, dan tidak bergerak ke kanan maupun ke kiri, akan tetapi menetap bersama kalian”.3

أثبتها بالجبال، ولولا ذلك ما أقرّت عليها خلقا

Menancapkan dengan gunung, seandainya bukan dengan itu, maka tidak ada makhluq yang hidup di atas bumi”4


  1. Matahari mengelilingi Bumi


Dalil-dalil syariat secara lahir mengatakan bahwa matahari mengelilingi bumi, sehingga perputarannya itu menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam di muka bumi. Kita tidak bisa membantah makna lahir dari dalil-dalil tersebut kecuali dengan dalil yang lebih kuat, yang memungkinkan kita menakwilkannya dengan takwil yang lebih kuat dari makna lahirnya. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa matahari mengelilingi bumi sehingga menghasilkan pergantian malam dan siang itu adalah sebagai berikut:

  1. Dalil pertama yaitu Allah SWT berfirman tentang hujjah Ibrahim kepada orang yang menyanggah Tuhannya,

فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

"Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, Maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." ( QS. Al-Baqarah : 258 )



Dari dalil di atas telah jelas kepada kita bahwa matahari yang bergerak. Apabila bumi yang bergerak maka disebutkan dalam ayat ini adalah bumi.



  1. Dalil kedua yaitu Allah SWT juga berfirman tentang Ibrahim,

فَلَمَّا رَأَى الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَذَا رَبِّي هَذَا أَكْبَرُ فَلَمَّا أَفَلَتْ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ

" Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, Dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, Dia berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan." ( QS. Al-An’am : 78 )



Yang tenggelam adalah matahari bukan bumi, seandainya yang beredar adalah bumi tentu dikatakan bahwa ketika bumi tenggelam.5

  1. Dalil ketiga yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَتْ تَزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَتْ تَقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِنْهُ ذَلِكَ مِنْ آَيَاتِ اللَّهِ مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا

" Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang Luas dalam gua itu. itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka Dialah yang mendapat petunjuk; dan Barangsiapa yang disesatkan-Nya, Maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya." ( QS. Al-Kahfi : 17 )



Di dalam ayat ini apabila menyebutkan kata الشَّمْسَ maka akan bergandengan dengan kata طَلَعَتْ ( terbit )dan غَرَبَتْ ( terbenam ). Dengan dalil ini menunjukkan bahwa matahari mengalami pergerakan, dan bukan bumi yang bergerak.

  1. Dalil ke empat yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya."( QS. Al-Anbiya’ :33 )



Dari dalil di atas, menunjukkan bahwa yang beredar itu adalah matahari dan bulan.Seandainya bumi yang berputar, maka tentulah Allah menyebutkan bahwa bumi.







Dan kata كُلٌّ adalah mengandung pengertian bahwa :

كل واحد من الشمس والقمر

Setiap salah satu diantara matahari dan bulan”6



  1. Dalil kelima yaitu Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam."( QS. Al-A’raf : 54 )



Dinyatakan bahwa malam meminta kepada siang dan peminta berarti yang datang berikutnya, padahal diketahui bersama bahwa malam dan siang, keduanya mengikuti matahari.

  1. Dalil keenam yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لأَجَلٍ مُسَمًّى ألا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."( QS. Az-Zumar : 5 )





Firman Allah,"Dia menutupkan malam atas siang" atau mengelilinginya seperti surban yang mengelilingi kepala. Ini menunjukkan bahwa malam dan siang itu mengelilingi bumi secara bergantian. Seandainya yang berkeliling itu bumi, tentu dikatakan,"menjadikan bumi mengelilingi malam dan siang." Dalam firman Allah"masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan" menjelaskan pernyataan sebelumnya bahwa matahari dan bumi berjalan pada porosnya masing-masing, karena berjalanya sesuatu yang begerak dengan gerakannya lebih jelas daripada sesuatu yang berjalan di tempat tanpa gerak.

  1. Dalil ketujuh, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا (1) وَالْقَمَرِ إِذَا تَلاهَا (2)

"Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya."( QS. Asy-Syams : 1-2 )



Kata talaha (mengiringinya) berarti datang sesudahnya. Ini menunjukkan bahwa matahari dan bulan berjalan mengelilingi bumi. Seandainya bumi yang berputar mengelilingi keduanya, tidak mungkin bulan mengiringi matahari saja, tetapi kadang bulan akan mengelilingi matahari dan kadang mengelilingi bumi, karena matahari lebih tingi darinya.

  1. Dalil ke delapan, firman Allah SWT:

وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ (38) وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ (39)لا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ (40)

"Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk tandan yang tua.Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya." ( QS. Yasin : 38-40 )



Penyandaran kata "berjalan" kepada matahari karena matahari adalah termasuk muannats majazi sehingga fi’il yang digunakan adalah fi’il mudhori’(تَجْرِي )dan perjalanannya telah ditetapkan waktunya oleh Allah ini menunjukkan bahwa matahari benar-benar berjalan dengan ketentuan yang canggih sehingga perjalanan itu menyebabkan adanya pergantian malam, siang dan musim. Menetapkan bagi bulan manzilah-manzilah menunjukkan atas perpindahannya. Seandainya yang berputar itu bumi, tentu manzilah-manzilah itu ditetapkan untuknya, bukan bulan. Ketidakmungkinan matahari mendapatkan bulan dan pergantian malam dan siang menunjukkan adanya gerakan yang terdorong dari matahari, bulan, malam dan siang. Ayat ini menjelaskan kepada kita dengan tegas bahwa yang bergerak itu adalah matahari dan bulan.


9. Dalil ke sembilan, Dari Hadits Nabi:


“… maka Nabi itu pun berperang, dan dia mendekat pada desa yang dituju saat Shalat Ashar,maka dia berkata kepada matahari: “Engkau adalah makhluk yang diperintah dan saya pun diperintah, Ya Allah, tahanlah matahari itu untukku sebentar.” Maka matahari itu pun ditahan sampai Allah memberikan kemenangan baginya. ” (Riwayat Bukhari)


    1. Dalil ke sepuluh, Dalam sebuah hadits disebutkan,

عَنْ أَبِي ذَرٍّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَوْمًا أَتَدْرُونَ أَيْنَ تَذْهَبُ هَذِهِ الشَّمْسُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ إِنَّ هَذِهِ تَجْرِي حَتَّى تَنْتَهِيَ إِلَى مُسْتَقَرِّهَا تَحْتَ الْعَرْشِ فَتَخِرُّ سَاجِدَةً فَلَا تَزَالُ كَذَلِكَ حَتَّى يُقَالَ لَهَا ارْتَفِعِي ارْجِعِي مِنْ حَيْثُ جِئْتِ فَتَرْجِعُ فَتُصْبِحُ طَالِعَةً مِنْ مَطْلِعِهَا ثُمَّ تَجْرِي حَتَّى تَنْتَهِيَ إِلَى مُسْتَقَرِّهَا تَحْتَ الْعَرْشِ فَتَخِرُّ سَاجِدَةً وَلَا تَزَالُ كَذَلِكَ حَتَّى يُقَالَ لَهَا ارْتَفِعِي ارْجِعِي مِنْ حَيْثُ جِئْتِ فَتَرْجِعُ فَتُصْبِحُ طَالِعَةً مِنْ مَطْلِعِهَا ثُمَّ تَجْرِي لَا يَسْتَنْكِرُ النَّاسَ مِنْهَا شَيْئًا حَتَّى تَنْتَهِيَ إِلَى مُسْتَقَرِّهَا ذَاكَ تَحْتَ الْعَرْشِ فَيُقَالُ لَهَا ارْتَفِعِي أَصْبِحِي طَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِكِ فَتُصْبِحُ طَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَدْرُونَ مَتَى ذَاكُمْ ذَاكَ حِينَ { لا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا }

"Diriwayatkan dari Abu Dzar Radhiyallahu Anhu berkata,'Suatu hari Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda,'Tahukah kamu ke mana matahari ini pergi?'Para sahabat menjawab,'Allah dan Rasulnya yang lebih mengetahui'. Lantas Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda,'Perjalanan matahari ini berakhir di suatu tempat yang telah ditetapkan di bawah 'Arsy, lalu merebahkan diri untuk bersujud. Ia tetap berada dalam keadaan tersebut, sehinggalah diperintahkan kepadanya,'Bangunlah dan kembalilah ke tempat mana kamu datang.'Kemudian matahari kembali sehingga dia terbit dan berputar sebagaimana biasa. Matahari terus beredar lagi sehingga sampai di suatu tempat yang di tetapkan di bawah Arsy lalu merebahkan lagi dirinya untuk bersujud. Ia juga tetap berada dalam keadaan demikian hingga diperintahkan kepadanya,'Bangunlah dan kembalilah ke tempat mana kamu datang.'Matahari kembali lagi sehinggalah ia terbit dan berkeliling sebagaimana biasa tanpa diketahui oleh manusia dan berakhir pada tempat yang telah ditetapkan di bawah Arsy, lalu bersujud dan tetap dalam keadaan demikian, sehingga akhirnya diperintahkan kepadanya,'Bangunlah dan terbitlah di sebelah barat'. Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam terus bersabda,'Tahukah kamu kapankah itu akan terjadi? Itu akan terjadi ketika tidak berfaidah lagi iman seseorang yang tidak beriman sebelumnya atau tidak berusaha mengerjakan kebaikan terhadap imannya'."( Hadits Muttafaqun ‘alaihi )



Sabda Rasulullah, "kembalilah ke tempat mana kamu datang, kemudian matahari kembali sehingga dia terbit" menunjukkan secara jelas bahwa matahari mengelilingi bumi yang meyebabkan matahari terbit dan tenggelam.



Realita yang terjadi


a. Siapapun akan menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa matahari setiap pagi terbit dari ufuk timur lalu bergerak ke pertengahan lalu terbenam di barat. Itulah kejadian alam yang tidak ada seorang pun yang mengingkarinya. Itu sebagai bukti bahwa matahari yang bergerak. Namun kita diajarkan bahwa pergerakan matahari ke arah barat karena gerakan rotasi bumi. Lalu kalau ditanya kenapa yang terlihat bergerak itu matahari? Maka dijawab bahwa itu sama dengan seseorang yang naik mobil yang cepat, maka seolah-olah dia merasakan bahwa yang bergerak adalah pohon dan bangunan disekitarnya dan orang itu merasa kayaknya diam dalam mobil. Namun kalau difikirkan lebih lanjut bahwa secepat apapun mobil yang dinaiki seseorang, maka orang tersebut akan tetap merasakan bahwa dia bergerak.

b. Lihatlah awan yang ada di atas kita, dia tidak berada di bumi ataupun dilangit tetapi berada di antara keduanya. Lalu, mengapa awan itu terkadang bergerak ke barat atau ke timur, atau ke utara, atau ke selatan? Seandainya bumi berotasi maka mestinya awan itu bergerak sama dengan arah rotasi bumi. Tapi ternyata?

c. Jika kita naik pesawat misalnya dari Indonesia ke Saudi Arabia, lalu pesawat itu diarahkan ke atas sehingga keluar dari gaya gravitasi bumi, maka apakah pesawat itu butuh bergerak ke barat ataukah cukup diam di tempat menunggu bumi berotasi atau bagaimana?


Bagaimana sikap kita dalam masalah ini ?


Pada awalnya masyarakat memahami bahwa bumi mengelilingi matahari ( Heleosentris ), “Heleosentris” diambil dari bahasa yunani yaitu dari kata “helios” yang artinya matahari dan kentron artinya pusat.Sebenarnya terdapat beberapa ilmuwan muslim sejak zaman sebelum Copernicus membuat teori heleosentris,yang berhubungan dengannya diantaranya:

  1. Al bairuni (973-1048 M): yang menyatakan tentang pengukuran posisi bintang, bahwa bumi bundar, bumi berputar pada sumbunya bukan langit yang mengelilingi bumi, bahwa bumi mengelilingi matahari, juga orbit planet yang berbentuk lingkaran dan elips,

  2. Al Batani (858-929 M) / Albategnius ilmuwan pertama muslim kita yang mengukur dengan sangat cermat bahwa panjang tahun adalah 365 hari 5 jam 46 menit 24 detik,

  3. Az Zarqoni (1025-1087 M) yang mendahului Kepler dengan menyatakan bahwa planet itu mengelilingi matahari dengan lintasan elips.

Dan ilmuan non muslim diantaranya :

  1. Nicolaus Copernicus (1473-1543 M) –de revolutionibus orbium caelestium 1507 M. ini adalah judul bukunya yang masuk dalam daftar index libiurum prohibition (1616-1757 M) yaitu buku-buku yang dilarang untuk dibaca dan di edarkan yang kemudian dikenal dengan nama (system Copernicus). Maka dialah yang berpendapat bahwa pusat peredaran benda antariksa adalah matahari dan dinamakan (heleosentris),

  2. Giordono Bruno ( 1544-1600 M) yang dihukum bakar oleh gereja karena mengajarkan teori ini.salah satu ancaman gereja karena melanggar apa yang aturan gereja buat,

  3. Galileo Galilei ( 1564-1642 M ) (lahir di pisa,toscana, 15 Februari 1564 – meninggal di Arcetri, Toscana, 8 Januari 1642 pada umur 77 tahun)yang diinkusisi (dengan meminum racun) oleh pihak gereja karena menyerukan teori heleosentris dan bumi itu bulat. Akibat pandangannya yang disebut terakhir itu ia dianggap merusak iman dan diajukan ke pengadilan gereja Italia tanggal 22 Juni 1633. Pemikirannya tentang matahari sebagai pusat tata surya bertentangan dengan ajaran Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Ia dihukum dengan pengucilan (tahanan rumah) sampai meninggalnya. Baru pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan.


Setelah pendapat yang keluar dari Philolaus pada akhir abad 5 bahwa pusat peredaran benda antariksa ditempati oleh pusat api raksasa (ahluge central fire) yang kemudian dinamakan (center earth) munculah teori Geosentris pada abad pertengahan diambil dari kata “Geo” artinya tanah dan “sentries” artinya pusat.dan sering disebut juga system ptomeleus seprti dalam bukunya yang berjudul “ALMAGEST” dan berikut beberapa dukungan yang menguatkan teori geosentris dari beberapa ilmuwan dan dari pihak gereja yaitu sebagai berikut :

  1. Pihak gereja yang sedang berkuasa kecuali Biarawan Koppernigk: teori ini telah dianut sejak lama hingga muncul Coppernicus (16 M)

  2. Aristoteles (348-322 SM): dalam buku berjudul “Physica”

  3. Iskandar Ptolomeus (151-127 SM): sehingga teori geosentris bertahan selama 12 abad,

  4. Claodeus ,ahli matematika dan ilmu bintang yang mengemukakan bahwa bumi menempati kedudukan sebagai pusat peredaran benda antariksa,

Berangkat dari ulasan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan ini, maka penulis bukanlah mengajak kepada doktrin gereja, akan tetapi mengikuti Al-Qur’an dan Hadits yang disertai dengan pembuktian sesuai dengan realita. Mungkin sebagian dari kita menganggap bahwa keyakinan ini (matahari mengelilingi bumi) sama dengan keyakinan agama Kristen yang ada di dalam kitab injil pada abad pertengahan.

Perlu diketahui, bahwa menurut keyakinan seorang muslim kitab Injil yang ada sekarang ini sudah tercampur antara firman-firman Allah dengan ayat-ayat yang dibuat oleh tangan-tangan kotor manusia. Lalu bagaimana kita bersikap apabila ada cerita-cerita dari injil? Bisa dijawab bahwa di masalah tentang injil ini? Maka perinciannya sebagai berikut :

  1. Jika di dalam injil terdapat keterangan yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah, maka kita wajib meyakini bahwa hal itu adalah firman Allah. Misalnya di dalam Injil ada keterangan bahwa Allah itu satu maka kita harus meyakini bahwa itu adalah firman Allah.

  2. Jika di dalam Injil terdapat keterangan yang bertentangan dengan Al-Quran dan As-Sunnah, maka kita tidak boleh membenarkannya dan wajib mendustakannya. Misalnya di dalam Injil ada cerita-cerita tentang para Nabi dan Rasul dimana digambarkan para Nabi dan Rasul tersebut melakukan perbuatan yang tercela misalnya ada Nabi yang meminum minuman keras, dan sebagainya maka dengan tegas kita wajib mendustakan cerita tersebut karena para Nabi dan rasul merupakan manusia mulia pilihan Allah untuk menyeru manusia untuk beribadah kepada-Nya dan menganjurkan berbuat amal baik.

  3. Jika di dalam Injil ada keterangan yang tidak ada keterangan di dalam al-Quran dan As-Sunnah maka kita tidak boleh membenarkannya dan juga tidak boleh mendustakannya. Misalnya di dalam Injil ada keterangan tentang kota Nabi Luth bernama Sodom dan Gomorah maka kita tidak boleh membenarkan dan juga tidak boleh mendustakan cerita itu.

Khatimah

Dari penjelasan di atas menjelaskan bahwa bumi itu diam, tidak bergerak dan ternyata matahari-lah yang mengelilingi bumi, dan ayat –ayat di atas merupakan bukti dan penjelasan yang kuat.Dan Allah telah membuktikan secara mantuq ( tersurat ) dan mafhum ( tersirat ).Dan ini merupakan keistimewaan Islam, karena segala sesuatu telah di jelaskan oleh Allah SWT.Apabila seseorang tidak dapat mengambil pelajaran dari Al-Qur’an dan Sunnah maka hatinya telah ditutup oleh Allah.Telah berlalu berbagai macam teori seperti teori charles darwin yang dihancurkan oleh teori Harun Yahya. Sebenarnya teori Galileo Galilei dan Ikhsan Newton yang menyatakan “Bumi mengelilingi matahari” lemah, akan tetapi belum ada yang mampu mematahkan teori itu, dan mereka mengklaim orang yang menentang teori itu adalah teori gereja.













MARAJI’


    • Al-Qur’anul Kariem

    • ‘Abd al-Baqiy, Muhammad Fu’ad. Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Qur’anul Karim. Bandung : Angkasa, t.th

  • Al-Alusi, Syihabbud-Dien Mahmud ibnu Abdullah Al-Husaini, Ruhul Ma’aniy fiy Tafsiril Qur’anil ‘adzim wa sab’il matsani, Maktabah Syamilah cet. 2 t.th

  • Al-Baghowi,Abu Ahmad Al-Husain bin Mas’ud. Ma’alim al-Tanzil, Arab Saudi:Darul Thaibah,1417 H./1997 M

    • Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu Abdillah. Shahih Bukhari. Maktabah Syamilah cet.2 t. th

  • Al-Utsaimin, Muhammad bin Sholeh. Fatawa arkaanil Islam atau Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, terj. Munirul Abidin, M.Ag. (Darul Falah 1426 H.)

  • An-Naisaburi, Muslim bin Al-Hajjaj Abul Husain Al-Qusyairiy. Shahih Muslim. Maktabah Syamilah Cet. 2 t.th

  • Aristoteles. Physica, http : //en.wikipedia.org / wiki //, 8 april 2010

  • Ath-Thobari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Bin Yazid Bin Katsir Bin Gholib Al-Amali. Jami’ul Bayan fiy Ta’wilil Qur’an, Arab Saudi : Muassasah Ar-Risalah, 1420 H / 2000 M

  • Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. ( Jakarta, Penerbit Agung, 2007.

  • Dzulqornain, Abu Muhammad. Heleosentris vs Geosentris, http: //annashihahpress.wordpress.com//,21 Maret 2010.

  • Ibn Katsir,’Imad al-Din Abi Fidha’ Isma’il bin ’Umar al-Qurasyiy al-Dimasyqiy. Tafsir Al-Qur’anul ’Adzim, Arab saudi:Darul Thaibah,1420 H / 1999 M



1 Ibnu Katsir,Tafsir Ibnu Katsir,Maktabah Darul Taibah cet.2 h. 558 Juz 6


2 Imam Baghowi,Tafsir Al-Baghowi,Maktabah Syamilah cet.2 h.13 Juz 5


3 Imam At-Thobari, Jami’ul Bayan fiy Ta’wilil Qur’an, Muassasah Risalah h. 133 Juz 20


4 Imam At-Thobari, Jami’ul Bayan fiy Ta’wilil Qur’an, Muassasah Risalah h. 133 Juz 20


5 Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Fatawa arkaanil Islam atau Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, terj. Munirul Abidin, M.Ag. (Darul Falah 1426 H.)


6 Sebagaimana pendapatnya Az-Zamakhsyari yang dinukilkan oleh Imam Al-Alusi di dalam kitab tafsirnya ketika beliau menafsirkan ayat ini.

2 komentar:

  1. Assalamu alaikum
    Ga usah bingung kajian ini masi banyak pro kontra dan masing2 jg bawa dalil sendiri.
    Sebagai seorang Muslim hendaklah berkata sesuai yang diketahuinya
    Yang ku tahu peredaran bulan bisa diperhitungkan secara cermat sehingga bisa diprediksi kapan akan terjadi gerhana dan dimana totalnya dan hal itu sudah sering terbukti.
    Jadwal solat jg bisa diperhitungkan dengan pengetahuan astronomi yang ada.
    Sudah manfaatkan saja teori2 yang bisa dimanfaatkan yang sudah terbukti benar.
    Adapun kajian bahasa itu agak sulit untuk diungkap maksud yang sebenarnya kalau disebut bulan tenggelam kita juga gak tahu bagaimana cara nenggeleminnya,tahu-tahu tenggelem ajah, bisa jadi caranya dengan memutar bumi bisa pula matahari yang digerakkan. Yah untuk buktiin bahwa kita akan terasa kalau dibawa bergerak yuk pergi kematahari terus diem disitu kira2 berasa gak yah kita dibawa gerak? Yang jelas saya juga belum tahu cara Allah menggerakkan makhluk dan bisa bermacam cara tentunya. Sekarang mah saya lebih suka pakai cara yang kita tahu untuk mendapat manfaat dari yang kita tahu.
    Komet mau lewat bisa dihitung kapan terjadi, tentunya ngitung pergerakkan komet dan bumi juga kayaknya sih gitu.
    Kalau awan bergerak gak menurut arah bumi sama ajah kayak mobil bergerak nurutin supirnya gak nurutin arah bumi. Udah tahu awan gerak ketiup angin, ya gimana arah angin ajah jalannya. Dan itupun bisa dihitung bergerak kemana, kecepatan berapa, brenti dimana.
    Kalau ente punya teori and bisa punya itungan sendiri kemukakan saja dan semoga itungannya bisa dimanfaatin dan bukan bikin kacau itungan yang udah baku. Itungan baku itu udah sesuai ilmu pasti, kecuali Allah yang merubahnya.
    Wallahu 'alam

    BalasHapus